Sssttt....jangan
berlarut-larut meratapi nasib. Kita simak ajah yuukk kutipan bijak dibawah ini.
Biar perasaan dan hati kita ga terus-terusan dongkol menerima kenyataan hidup
yang telah digariskan tuhan dengan apa adanya.
Ketika kita meminta pada Allah setangkai bunga yang indah, Dia malah
memberi kaktus berduri. Ketika kita meminta binatang yang imut dan lucu, Dia
malah memberi ulat hitam berbulu.
Sedih....
Kecewa....
Marah....
Bercampur dalam hati menjadi satu mengetahui apa yang kita dapat tak sesuai
dengan apa yang kita harap. Betapa tidak adilnya hidup ini. Merasa bahwa Allah
tidak lagi sayang pada kita.
Tapi, lihatlah dikemudian hari!
Kaktus itu mulai tumbuh berbunga bahkan bunganya sangat indah dan ulat
hitam berbulu yang jijik itu pun dengan sendirinya bermetamofosis berubah
menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu yang sangat elok.
Subhanallah...Maha Suci Allah yang telah menciptakan alam semestanya dengan
sangat sempurna. Semuanya akan menjadi indah pada waktunya. Itulah rahasia
dibalik skenario-Nya. Allah tidak memberi apa yang kita pinta, akan tetapi
memberi apa yang kita butuhkan.
Sesuatu yang kita suka belum tentu yang terbaik buat kita. Begitupun
sebaliknya, sesuatu yang kita benci bukan berarti tidak baik buat kita. Bisa
jadi, sesuatu yang kita suka itu malah membuat kita rugi dan sengsara,
sementara sesuatu yang tidak kita inginkan itu malah membawa kebahagiaan,
kebaikan dan keberuntungan.
Astaghfirullahal’adzim......
Betapa kita sering berburuk sangka pada Allah bahkan sering menghujatNya
kala apa yang kia harap tak segera dikabulkan. Padahal, Dia-lah yang lebih
tahu, apa yg terbaik untuk kita.
Gimana
sobat??.....sebenernya Allah itu sayang banget kan sama kita. Andai saja waktu
itu kita dapat nilai bagus. Belum tentu kita akan mengulang pelajaran itu lagi.
Belum tentu kita akan belajar bareng sama teman-teman. Bisa jadi apabila kita mendapat nilai yang bagus, malah nantinya
timbul rasa sombong merasa kita sudah pintar dan menguasai pelajaran tersebut
yang akhirnya menghilangkan kemuliaan ilmu pada diri kita. Allah hanya ingin
menguji kesabaran kita. Orang sabar itu disayang Allah. Iya ga??....Kita liat
saja contoh dikeseharian kita.
Ketika sedang makan diwarung, ada seorang
pengamen datang. Tanpa basa basi ia langsung bernyanyi dengan suara bak radio
yang seharusnya diservis ulang. Apa yang kita lakukan??...Akankah kita membiarkannya
terus bernyanyi hingga lagunya selesai?..Tidak. Dengan tanpa basa basi pula,
secara spontan kita akan segera memberi uang receh agar pengamen itu segera
pergi dan tak mengganggu ketenangan kita dengan suara tak karuannya itu.
Kemudian dihari berikutnya, juga ketika sedang makan diwarung bersama teman, datang
lagi seorang pengamen. Tidak seperti pengamen yang kemarin, ia sematkan seutas
senyum simpul seraya sedikit membungkukkan badan sebelum ia mulai bernyanyi. Dengan
diiringi gitar yang terangkul dikedua tangannya, Ia mainkan jemari memetik
senar-senar kaku itu menjadi alunan nada yang serasi dengan lagu yang ia
bawakan. Suaranya begitu merdu. Gaya bahasa tubuhnya yang sedehana tapi sopan
bak artis yang sedang melantunkan lagu kepada para penggemarnya.Siapa yang
tidak senang dengan pengamen seperti itu. Kita tidak dengan serta merta
langsung memberikannya uang. Tapi kita biarkan ia terus bernyanyi hingga lagu
yang dibawakannya habis. Bahkan kita minta request lagu lagi karena memang
suaranya yang enak didengar. Baru setelah itu kita beri uang lembaran bukan
lagi uang receh seperti halnya pengamen kemaren.
Itulah analogi yang bisa
kita gambarkan bahwasahnya Allah senantiasa menyayangi orang yang berbuat baik.
Allah pasti mengabulkan semua doa hamba-hambanya. “ Dan
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan
(akan dikabulkan). Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar